Pada tanggal 18 – 19 Juli 2025, Majelis Klasis GKI Klasis Jakarta 1 mengadakan Persidangan XXIX Majelis Klasis GKI Klasis Jakarta 1 yang dilaksanakan di GKI Kwitang dengan tuan rumah GKI Arcamanik. Dalam persidangan tersebut, Majelis Klasis membahas tentang evaluasi program kerja periode 2024-2025, menetapkan program kerja dan anggaran periode 2025-2026, serta mengambil keputusan terkait berbagai dokumen dari BPMSW GKI SW Jateng dan BPMS GKI. 

Persidangan XXIX Majelis Klasis GKI Klasis Jakarta 1 mengangkat tema "Dalam Satu Rumah Menjalani Pengalaman Bersama Kristus". Tema ini hendak mengingatkan jemaat-jemaat dalam ruang lingkup GKI Klasis Jakarta 1 untuk dapat merefleksikan kembali makna persekutuan sebagai satu keluarga iman yang menjalani perjalanan bersama. Hal ini tidak dapat dilepaskan dari pemahaman bahwa persekutuan adalah respons atas panggilan Allah untuk hidup dalam kesatuan dan saling menguatkan dalam pelayanan.

Melalui seminar keluarga yang disampaikan berdasarkan Yosua 24:1-28, ditemukan tiga hal penting: pentingnya penghayatan iman bersama dalam komunitas, kesadaran akan panggilan ilahi dalam setiap langkah pelayanan, dan pemahaman bahwa keluarga adalah ikatan yang erat yang tidak dapat dipisahkan. Ketiga hal ini menjadi relevan bagi kehidupan klasis dalam menghadapi dinamika pelayanan periode ke depan.

Ditengah tantangan-tantangan yang dihadapi seperti perkembangan teknologi, perubahan sosial, ekonomi, dinamika kehidupan perkotaan, dan berbagai pergumulan pastoral, maka jemaat-jemaat dalam lingkup GKI Klasis Jakarta 1 dipanggil untuk menjadi komunitas yang solid, memiliki komitmen, karakter dan kompetensi dalam melayani. Melayani secara kolektif dengan semangat kebersamaan diharapkan dapat menentukan arah pelayanan dan membawa transformasi ke arah yang lebih baik. Hal ini telah dan akan ditunjukkan oleh para pelayan yang menjabat pada periode sebelumnya (2024-2025) dan yang akan melaksanakan tugas pada periode 2025-2026.

Maka, melalui persidangan XXIX MK GKI Klasis Jakarta 1 ditemukan nilai Kristiani yang tidak pernah berubah dan yang menjadi kekuatan bagi GKI Klasis Jakarta 1. Nilai yang tampak melalui hadirnya semangat kebersamaan dalam pengambilan keputusan yang mau peduli terhadap sesama. Semangat kebersamaan ini berorientasi untuk saling menguatkan sesama anggota baik ditujukan pada jemaat-jemaat, pelayan-pelayan, maupun seluruh anggota klasis yang menghadapi pergumulan untuk menemukan solusi bersama. Hal ini mengingatkan kita pada perkataan Yosua: “...Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!" (Yosua. 24:15)

Sekalipun Majelis Klasis menyadari bahwa ada tantangan dalam setiap program pelayanan dan pengambilan keputusan, namun semuanya itu tidak menjadi penghalang. GKI Klasis Jakarta 1 harus mau untuk tetap belajar berproses dalam membangun persekutuan yang semakin kuat. Di sisi lain, GKI Klasis Jakarta 1 menyadari bahwa semangat kebersamaan perlu disertai dengan keberanian untuk tetap konsisten dalam menjalankan setiap program dan keputusan yang telah ditetapkan berdasarkan komitmen bersama dengan berpegang kepada firman Tuhan.

Berdasarkan hal tersebut, beberapa hal yang dapat disoroti dalam Persidangan XXIX Majelis Klasis GKI Klasis Jakarta 1 antara lain:

1. Majelis Klasis GKI Klasis Jakarta 1 mengajak seluruh jemaat dalam lingkup GKI Klasis Jakarta 1 untuk bersyukur bahwa pada periode ini persidangan dapat dilaksanakan dengan baik meskipun terdapat berbagai tantangan yang dihadapi bersama. Hal ini menunjukkan bahwa semangat kebersamaan dalam "satu rumah" tetap dapat terjaga dan menjadi fondasi dalam membangun kehidupan klasis yang harmonis.

2. Setiap pergumulan yang ada di masing-masing jemaat dalam lingkup GKI Klasis Jakarta 1 menjadi pergumulan kita bersama sebagai satu kesatuan. Oleh sebab itu usaha saling mendukung dan bergerak secara bersama-sama perlu semakin ditingkatkan, seperti pergumulan-pergumulan yang terkait dengan program pendampingan jemaat, penguatan kapasitas SDM, pengembangan pelayanan, dan pembangunan kerjasama lintas jemaat.

3. Majelis Klasis GKI Klasis Jakarta 1 berperan aktif dalam pembangunan kehidupan klasis melalui penetapan program kerja dan anggaran periode 2025-2026 serta keputusan-keputusan strategis lainnya. Melalui program kerja yang telah ditetapkan, GKI Klasis Jakarta 1 dapat menjawab tantangan zaman dan tetap relevan dalam pelayanan kepada jemaat-jemaat dan masyarakat.

Semoga Tuhan Yesus Sang Kepala Gereja menyertai kita dalam pelayanan yang kita lakukan, terkhusus dalam lingkup GKI Klasis Jakarta 1, sehingga kita dapat menjalani pengalaman bersama Kristus dalam satu rumah iman yang telah Dia anugerahkan kepada kita.

Puji syukur boleh kita panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, maka persidangan XXVII  Majelis Klasis (PXXVII MK) GKI Klasis Magelang yang berlangsung pada tanggal 11–12 Juli 2025 diikuti 12 jemaat : GKI Pajajaran, GKI Pahlawan, GKI Muntilan, GKI Temanggung, GKI Parakan, GKI Wonosobo, GKI Banjarnegara, GKI Salatiga, GKI Tegalrejo, GKI Soka, GKI Jalan P. Diponegoro 57 Magelang dan GKI Ambarawa yang menjadi tuan rumah menerima estafet pelayanan, dengan mengangkat tema: Tetaplah di Jalan Tuhan. Tema ini menggaris bawahi spiritualitas bertekun dan kesetiaan dalam pelayanan. Jalan Tuhan bukanlah jalan yang bebas dari rintangan, kesulitan atau pergumulan. Namun di dalamnya, kita diundang untuk berjalan bersama dalam terang firman, untuk bersaksi dengan bersyukur sekalipun dalam kerapuhan. 

PMK menjadi ruang belajar bersama. Dalam suasana kekeluargaan, setiap laporan pelayanan dipertanggungjawabkan, bukan dalam semangat perfeksionisme, melainkan dalam kerendahan hati untuk dikoreksi. Kekurangan bukan menjadi beban, tetapi dihayati sebagai bagian dari proses pertumbuhan bersama sebagai Tubuh Kristus. Proses diskusi, klarifikasi, dan refleksi dalam persidangan berjalan dengan keterbukaan dan penghargaan antarjemaat. Dengan demikian, persidangan bukan sekadar ruang administratif, melainkan ruang persaudaraan Tubuh Kristus.

Dalam semangat keterbukaan, persidangan tidak menutup mata terhadap berbagai tantangan berat yang sedang dihadapi gereja, dalam program pelayanannya dengan ketersediaan suber dayanya juga pengelolaan dana pensiun. Permasalahn dana pensiun tentu bukan hanya dialami oleh Klasis Magelang, tetapi merupakan taggung jawab kolektif yang sedang digumulkan bersama oleh seluruh Sinode Wilayah Jawa Tengah. Dalam konteks ini, persidangan dibangun sebagai ruang untuk menopang, menguatkan, dan memperbaiki keadaan bersama.

Salah satu ekspresi konkret dari semangat kesatuan Tubuh Kristus adalah partisipasi aktif jemaat-jemaat Klasis Magelang dalam TJBK (Tanggung Jawab Bersama Klasis) dan TJBSW (Tanggung Jawab Bersama Sinode Wilayah). Keterlibatan ini menjadi sarana penghayatan hidup bergereja yang saling menopang, saling melengkapi, dan mempersembahkan buah pelayanan sebagai pujian dan kemuliaan bagi Tuhan. TJBK bukanlah beban, melainkan dapat menjadi sumber sukacita yang dijalani bersama. PMK GKI Klasis Magelang juga menjadi momen persiapan menuju Persidangan Sinode Wilayah untuk membawa masukan dan bergumul bersama dalam ruang lingkup yang lebih luas, baik pergumulan Sinode Wilayah maupun Sinode. Pada PMK mendatang, jemaat-jemaat dalam ruang lingkup Klasis Magelang akan mendukung ujian kependetaan bagi Pnt. Isac Abimanyu, calon pendeta GKI Temanggung. Doa dan dukungan mulai disematkan sebagai wujud kasih dan harapan bersama agar pelayanan pastoral GKI Temanggung dapat terus dikuatkan. PXXVII MK GKI Klasis Magelang bukanlah sekadar rutinitas tahunan, melainkan peziarahan bersama untuk terus berada di jalan Tuhan, jalan yang penuh tantangan, namun juga limpah dengan sukacita, pengharapan, dan syukur, supaya jemaat-jemaat di Klasis Magelang berjalan bersama dalam kasih dan kesetiaan. Di jalan Tuhan kita tidak hanya menemukan arah, tetapi juga menemukan satu sama lain.

Puji syukur PXXXII MK  GKI Klasis Semarang Barat telah terlaksana pada tanggal 17 – 18 Juni 2025 dengan jemaat penerima adalah GKI Tegal. Jemaat-jemaat di GKI Klasis Semarang Barat berjumlah 8 jemaat, namun yang aktif tinggal 7 jemaat. Jemaat GKI Stadion tidak aktif karena masih dalam pendampingan oleh BPMK, BPMSW dan BPMS sehubungan permohonan pengunduran diri dari Sinode GKI. Persidangan dibuka dengan Kebaktian dan pelayanan Sakramen Perjamuan Kudus yang dilayani oleh Pdt Iwan Kurniawan dari GKI Tegal.

Persidangan membahas materi BPMK, BPMSW dan BPMS yang dapat berlangsung dengan lancar dan baik. Pada persidangan kali ini diberikan juga wadah bagi utusan-utusan jemaat untuk mensharingkan kondisi dan pergumulan jemaat-jemaat dalam suasana angkringan yang penuh keakraban, dalam acara malam ngobrol santai (Ngobras). Pada akhir persidangan dilaksanakan pembekalan bagi peserta dengan tema Kepemimpinan Yang Memberdayakan dengan pembicara Pdt Wisnu Sapto Nugroho (PTKSW di LPPS Yogyakarta). Usai pembinaan, persidangan dilanjutkan untuk menyelesaikan materi persidangan. Usai semua materi dibahas dan diputuskan, persidangan ditutup dalam kebaktian penutup yang dilayani oleh Pdt Betharia Kristine dari GKI Weleri/Plelen, selaku jemaat penerima pada persidangan berikutnya. 

Syukur pada Allah, karena atas anugerah dan penyertaan-Nya, Persidangan XXVII Majelis Klasis GKI Klasis Semarang Timur dapat diselenggarakan dengan baik pada Kamis–Jumat, 19–20 Juni 2025, bertempat di Hotel Grasia Semarang. Persidangan ini menjadi momentum penting bagi Jemaat-jemaat di lingkup Klasis Semarang Timur untuk bersama-sama merefleksikan, mengevaluasi, dan menyusun arah pelayanan ke depan dengan penuh semangat kolegialitas.

Persidangan kali ini mengangkat tema: “Stronger Together: Menjadi Kuat Bersama dalam Mengerjakan Misi Kerajaan Allah”. Dilandasi pada teks Nehemia 4:12-23, tema ini hendak mengingatkan akan pentingnya setiap pribadi dan setiap Jemaat berusaha menjadi kuat dan menjadi mampu secara kolektif sebagai umat Allah demi menuntaskan tugas pelayanan yang Allah percayakan. Dengan demikian, kebersamaan yang dihadirkan tidak menjadi tempat untuk saling mengharapkan topangan, sebaliknya menjadi wadah di mana kekuatan itu dihimpun menjadi satu.

Selama dua hari persidangan, para peserta yang terdiri dari utusan Majelis Jemaat lingkup Klasis Semarang Timur membahas berbagai laporan dan agenda strategis, termasuk evaluasi pelayanan selama satu tahun terakhir, rencana-rencana pengembangan ke depan, dan berbagai dinamika yang hadir dalam pelayanan. Materi-materi dari BPMSW dan BPMS juga turut dibahas baik dalam Persidangan Pleno maupun dalam Persidangan Seksi. Keseluruhan persidangan berlangsung dalam suasana yang penuh keterbukaan, kehangatan, serta didasari kasih dan semangat untuk menjadi kuat bersama sebagai satu tubuh Kristus.

Dalam sesi pembinaan yang dibawakan oleh Pdt. Imanuel Kristo dari GKI Gunung Sahari, Jakarta, tampak bagaimana berbagai kegelisahan dalam isu-isu aktual di tengah Jemaat dijawab dengan peluang-peluang yang sebenarnya dimiliki untuk terus dikembangkan. Dengan demikian, masing-masing Jemaat walau berbeda pergumulan, tetap punya kesempatan untuk mengembangkan diri. Setelah itu, kesempatan untuk berkolaborasi antar Jemaat juga dapat digunakan agar menambah daya bersama.

Kami juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada GKI Peterongan Semarang yang telah menjadi tuan rumah dan mendukung penuh seluruh rangkaian kegiatan, serta kepada seluruh pihak yang telah turut berpartisipasi dan berjerih lelah demi kelancaran persidangan ini. Terima kasih untuk kehadiran setiap utusan Majelis Jemaat, utusan BPHMK, para Pendeta Emeritus, utusan BPMK GKI Klasis Semarang Barat, utusan BPMSW GKI SW Jateng, dan utusan BPMS GKI. Juga untuk ketiga Notulis yang telah bekerja dengan baik dan dengan keras, terima kasih.

Tentu masih banyak hal yang menjadi catatan evaluatif bagi kami, BPMK GKI Klasis Semarang Timur dalam menyajikan Persidangan Majelis Klasis yang lebih baik lagi ke depannya. Terima kasih untuk semangat dan dukungan yang diberikan di sepanjang persiapan, pelaksanaan, hingga pasca pelaksanaan. Kiranya hasil-hasil dari Persidangan XXVII Majelis Klasis GKI Klasis Semarang Timur ini menjadi pijakan yang kokoh untuk pelayanan ke depan. Semoga setiap keputusan dan komitmen yang dibangun dapat menjadi jalan rahmat Allah untuk menganugerahkan kita kekuatan dalam melangkah maju.

Tuhan memberkati pelayanan kita bersama.

Persidangan XXVIII Majelis Klasis GKI Klasis Jakarta 1 dilaksanakan pada hari Jumat - Sabtu, tanggal 26-27 Juli 2024 dan mengangkat tema “Semakin Berkomitmen Dalam Melayani”. Tema ini sejatinya ingin mengingatkan jemaat-jemaat di lingkup Klasis Jakarta 1 untuk merefleksikan kembali tentang panggilan pelayanan yang telah dan akan dijalani. Dengan demikian, panggilan tersebut perlu memperhatikan bagaimana komitmen pelayanan. Komitmen pelayanan didasari dalam pemahaman akan perjanjian kekal dengan Tuhan, menjalani hidup kudus dalam kasih anugerah-Nya, memahami bahwa hidup adalah kesempatan untuk memuliakan Tuhan dan menghayati jabatan gerejawi sebagai panggilan Allah.

Ditengah tantangan-tantangan global yang dihadapi seperti perkembangan teknologi digital, sosial, ekonomi, politik, ekologis, moral-etik, spiritualitas sebagai pelayan gereja dipanggil untuk menjadi pemimpin yang inspiratif, memiliki komitmen, karakter dan kompetensi. Sebagai pelayan, melayani secara kolektif dan semangat kolegialitas diharapkan dapat menentukan arah pelayanan dan terjadi transformasi kearah yang lebih baik.

Melalui persidangan XXVIII MK GKI Klasis Jakarta 1 ditemukan nilai Kristiani yang tidak pernah berubah dan yang menjadi kekuatan  bagi GKI Klasis Jakarta 1. Nilai yang Nampak melalui hadirnya kemurahan hati dalam pengambilan keputusan yang mau peduli terhadap sesama dimana orientasi untuk meringankan beban sesama anggota baik ditujukan pada pendeta, penatua, anggota jemaat yang menghadapi pergumulan untuk menemukan jalan keluar. Hal ini mengingatkan kita pada surat Paulus kepada jemaat Galatia. “Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus” (Gal. 6:2) Sekalipun Majelis Klasis menyadari bahwa selalu hadir risiko besar yang akan muncul, namun semuanya itu tidak menjadi penghalang untuk tetap mau ‘mengulurkan tangannya’. Di sisi lain GKI Klasis Jakarta 1 menyadari bahwa kemurahan hati perlu disertai dengan keberanian untuk tetap konsisten dalam menjalankan setiap keputusan. Meski dalam menjalankannya terkadang dirasa menyesakan, tetapi kiranya dilakukan atas dasar kasih dengan berpegang kepada firman Tuhan.